PENDAHULUAN
Karya Jean Piaget
merupakan teori yang paling komprehensif dalam perkembangan intelektual pada zamannya,
dan boleh dikatakan tidak ada teori yang sebanding bahkan mendekatinya
(Sternberg, 2002). Ide-ide Piaget banyak dimanfaatkan dan menjadi inspirasi
dalam pengembangan paradigma psikologikognitif, terutama konsep pengolahan
informasi, dan menumbuhkan kelompok teoritis kognitif Piaget.
PENGERTIAN
Istilah “cognitive”
berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, yang berarti mengetahui. Dalam
arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif
menjadi populer sebagai salah satu domain atau ranah/wilayah psikologi manusia
yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan, dan
keyakinan. Otomatisasi refleks dan sensori, menurut para ahli tidak pernah
terlepas sama sekali dari aktivitas ranah kognitif,sebab pusat refleks sendiri
terdapat dalam otak, sedangkan otak adalah pusat ranah kognitif manusia. Pengembangan
kognitif adalah proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai,
dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat pula dimaknai sebagai kemampuan untuk
memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu
kebudayaan, yang dipopulerkan oleh Howard Gardner sebagai “potensi biopsychological”.
ASPEK UTAMA DALAM
PENGEMBANGAN KOGNITIF
- Pengembangan kognitif merupakan perwujudan dari kemampuan primer, yaitu:
- Kemampuan berbahasa (verbal comprehension)
- Kemampuan mengingat (memory)
- Kemampuan nalar atau berpikir logis (reasoning)
- Kemampuan tilikan ruang (spatial factor)
- Kemampuan bilangan (numerical ability)
- Kemampuan menggunakan kata-kata (word fluency)
- Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat (perceptual speed)
CIRI-CIRI PERILAKU
KOGNITIF
- Berpikir lancar, yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan dan arus pemikiran lancar.
- Berpikir luwes, yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dengan arah pemikiran yang berbeda-beda.
- Berpikir orisional, yaitu memberikan jawaban yang tak laziam atau lain dari yang lain yang jarang diberikan dari kebanyakan orang.
- Berpikir terperinci (elaborasi), yaitu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan, memrinci detail-detail dan memperluas suatu gagasan.
KAPAN PROSES
PENGEMBANGAN KOGNITIF DIMULAI
Ahli psikologi
kognitif meyakini bahwa proses perkembangan kognitif manusia mulai berlangsung
sejak ia dilahirkan, yang tampak dalam bentuk motorik (gerakan) dan sensorik
(menerima rangsangan). Berdasarkan hasil penelitian, para ahli psikologi
kognitif menyimpulkan bahwa aktivitas ranah kognitif manusia pada prinsipnya
sudah berlangsung sejak masih bayi, yaitu rentang kehidupan antara 0 – 2 tahun.
Kemudian akan brerlanjut ke tahap pre-operasional (usia 2 – 7 tahun), tahap concrete-operasional
(usia 7 – 11 tahun), dan formal-operasioanal (usia 11 – 15 tahun).
BEBERAPA ISTILAH
PERKEMBANGAN KOGNITIF VERSI PIAGET
- Sensory-motor schema (skema sensori-motor), yaitu sebuah atau serangkaian perilaku terbuka yang tersusun secara sistematis untuk merespon lingkungan (barang, orang, keadaan, kejadian).
- Cognitive schema (skema kognitif), ialah perilaku tertutup berupa tatanan langkah-langkah kognitif (operations) yang berfungsi memahami hal yang tersirat atau menyimpulkan lingkungan yang direspon.
- Object permanance (ketetapan benda), yaitu anggapan bahwa sebuah benda akan ada walaupun sudah ditinggalkan atau tidak dilihat lagi.
- Assimilation (asimilasi), yaitu proses aktif dalam menggunakan skema untuk merespon lingkungan.
- Accomodation (akomodasi), yaitu penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan lingkungan.
- Equilibrium (ekuilibrium), yaitu keseimbangan antara skema yang digunakan dengan lingkungan yang direspon sebagai hasil ketetapan akomodasi.
TAHAP PERKEMBANGAN
Piaget membagi skema
yang terjadi pada anak untuk memahami dunianya melalui 4 periode atau tahapan utama yang berkorelasi
dengan perkembangan seiring dengan bertambahnya usia.
Tahap Sensori-Motor
Subtahapan skema
reflex (0 – 6 minggu)
|
Muncul saat lahir
sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks
|
Subtahapan fase
reaksi sirkular primer (6 minggu – 4 bulan)
|
Muncul dari usia
enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya
kebiasaan-kebiasaan
|
Subtahapan fase
reaksi sirkular sekunder (4 – 9 bulan)
|
Muncul dari usia 4
sampai 9 bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara pengelihatan
dan pemaknaan
|
Subtahapan
koordinasi reaksi sirkular sekunder (9 – 12 bulan)
|
Muncul dari usia 9
– 12 bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat obyek sebagai sesuatu
yang permanen walaupun kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut yang
berbeda (permanensi objek)
|
Subtahapan fase
reaksi sirkular tersier (12 – 18 bulan)
|
Muncul dalam usia
12 – 18 bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk
mencapai tujuan
|
Subtahapan awal
representasi simbolik (18 bulan – 2 tahun)
|
Berhubungan
terutama dengan tahapan awal kreativitas
|
Tahap Praoperasional
Berpikir
praoperasional merupakan prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap
obyek-obyek yang dihadapinya. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang
jarang dilakukan, karena belajar logika belum memadai. Mereka belajar menggunakan dan merepresentasikan obyek
dengan gambaran dan kata-kata, dapat mengklasifikasikan obyek berdasarkan 1
ciri, tetapi pada tahap ini masih bersikap egosentris.
Tahap Operasional Konkret
Pada tahap ini anak
sudah mempunyai ciri penggunaan logika yang memadai.
Kemampuan Operasional Konkret
Pengurutan
|
Kemampuan untuk
mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk atau ciri lain. Contoh: bila diberi
benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkan dari benda yang paling besar
ke yang paling kecil.
|
Klasifikasi
|
Kemampuan untuk
member nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilan, ukuran,
atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya kedalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi
memiliki keterbatasan logika berupa
seperti anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan.
|
Decentering
|
Anak mulai
mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Ontoh: anak tidak lagi menganggap cangkir lebar dan pendek
lebih sedikit isinya dibandingkan dengan cangkir kecil yang tinggi.
|
Reversibility
|
Anak mulai
memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah kemudian kembali ke awal.
Anak dengan cepat menentukan dengan cepat menentukan 4 + 4 = 8, 8 – 4 = 4
|
Konservasi
|
Memahami bahwa
kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda tidak berhubungan dengan
pengaturan atau tampilan objek atau benda-benda tersebut. Contoh: jika anak
diberi cangkir yang seukuran maka akan memiliki isi sama banyak, mereka akan
tahu jika air dituangkan ke cangkir lain yang ukurannya berbeda, air di
cangkir tersebut akan sama banyak dengan isi cangkir yang lain.
|
Penghilangan sifat
egosentris
|
Kemampuan untuk
melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, kemampuan menyesuaikan diri
sudh terkendali.
|
Tahap Operasional Formal
Tahap ini merupakan
tahap terahir perkembangan kognitif. Tahap ini mulai dialami oleh anak dalam usia
belasan tahun. Karakteristik dari tahap ini adalah diperolehnya kemampuan
berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia.
IMPLEMENTASI TEORI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
- Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa.
- Siswa harus diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang interaksi dengan teman sebaya, dan bimbingan guru.
- Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari, dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
- Belajar aktif akan menghindarkan dari kebosanan melalui interaksi dan permainan.
- Belajar melalui pengalaman sendiri, proses mencari pengetahuan secara tidak sengaja, dan siswa tidak merasa untuk belajar.
- Bahasa dan cara berpikir siswa tidak seperti orang dewasa.
- Siswa dapat belajar dengan baik jika lingkungan mendukung.
- Bahan yang dipelajari harus dirasakan baru tetapi tidak asing.
- Kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Sumber Bacaan:
- Ahmad Susanto. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
- Carol Seefeldt & Barbara A. Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks.
- Wowo Sunaryo Kuswana. 2011. Taksonomi Berpikir. Jakarta: Rosda Karya.
Tulisan dapat didownload dalam bentuk pdf di sini
saya setuju dengan materi ini sangat bermanfaat mengetahui konsep dasar pengembangan kognitif
BalasHapusSetuju dan bermanfaat menambah wawasan kita dalam hal kognitif
HapusJadi semakin tahu bahwa kognitif sangat luas cakupannya. Semoga bisa kita aplikasikan saat pembelajaran pada anak didik kita disekolah
BalasHapusJadi semakin tahu bahwa kognitif sangat luas cakupannya. Semoga bisa kita aplikasikan saat pembelajaran pada anak didik kita disekolah
BalasHapusBagus sekali,sangat bermanfaat dan dalam tahap-tahap penyampaian nya berurutan, dan semoga kita bisa mengimplementasikan kepada peserta didik disekolah kita
BalasHapusSemakin mengetahui tahapan kognitif anak semakin kita mengetahui kemampuan kognitif anak , mengembangkan dan mengevaluasi perkembangannya
BalasHapusSetuju sangat bermanfaat bagi kita semua
BalasHapusSetuju sekali,jadi lebih bisa memahami lagi tentang perkembangan koqnitif,sangat bermanfaat dan bisa di terapkan d sekolah
BalasHapussangat setuju dengan artikel ini. saya semakin faham mengenai tahapan perkembangan kognitif anak. sehingga tidak membandingkan kemampuan anak satu dengan yang lain
BalasHapusbaik dan bagus sekali artikelnya
BalasHapusArtikel yang bagus untuk menambah wawasan dan pengetahuan
BalasHapusbagus banget untuk menabah wawasan
BalasHapusmenambah wawasan untuk kita
BalasHapusArtikelnya sangat bagus sekali untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai perkembangan kognitif anak ,dan sangat bermanfaat sekali untuk pengetahuan saya pribadi sebagai seorang pendidik.
BalasHapusMenambah wawasan dan pengetahuan untuk kita secara singkat .ke inti.
BalasHapusTrimakasih ilmunya
BalasHapus