Ketika bayi
dilahirkan, ia telah membawa potensi yang terdapat dalam 100 – 200 milyar sel
neuron yang tersimpan dalam otaknya. Setiap sel akan tumbuh dan berkembang
untuk memproses beberapa triliun informasi. Selama masa berkembang, otak akan
mengalami perubahan sesuai dengan stimulus yang diterima dari panca indera. Hal
ini akan menentukan kecerdasan, kepribadian, dan kualitas hidupnya. Otak akan
menentukan perilaku, kepribadian, dan menyimpan ingatan dari pengalaman. Otak
dan sistem syarap akan menjadi seperangkat alat yang akan memproduksi dan
mengatur seluruh kegiatan tubuh.
Otak terbagi menjadi
dua bagian, yaitu belahan kiri dan kanan . Belahan kiri mempunyai fungsi yang
logis, analitis, bertahap dan linear, berpikir konvergen, mengarah pada satu
jawaban, rasional. Belahan kanan berfungsi intuitif, holistik, gestalt, non
linear, berpikir divergen, mengarah pada jawaban menyebar/toleran terhadap
dwiarti dan irrasional
Keberfungsian dari
kedua belah otak tidak dapat dipisahkan, tetapi saling berkaitan. Perkembangan
otak kanan akan mempengaruhi belahan otak kiri, dan sebaliknya. Pengembangan
program kegiatan bermain haruslah dapat mengembangkan kedua belah otak.
Masing-masing
belahan otak dapat distimulasi sesuai dengan fungsi masing-masing. Belahan kiri
berhubungan dengan perkembangan kecerdasan linguistik, logika matematika,
visual spasial, dan kinestetik. Belahan kanan berhubungan dengan pengembangan
kecerdasan interpersonal, intrapersonal, musikal, naturalis, dan spiritual.
Cara Anak Membangun
Pengetahuan
Teori
konstruktivisme: suatu proses aktif dimana anak membangun konsep/gagasan baru
berdasarkan pada pengetahuan yang telah mereka peroleh. Anak akan memilih dan
mengubah bentuk informasi, membangun hipotesis, dan membuat keputusan
berdasarkan proses tertentu. Vygotsky menjelaskan bahwa anak belajar dari benda
nyata dan bergerak.
Klasifikasi
Pengembangan Kognitif
Klasifikasi
pengembangan kognitif dimaksudkan untuk mempermudah guru dan orang dewasa
lainnya dalam menstimulasi kemampuan kognitif anak, sehingga tercapai
optimalisasi potensi pada masing-masing anak. Klasifikasi tersebut, yaitu:
Pengembangan
Auditory (PA)
Kemampuan ini
berhubungan dengan bunyi atau pendengaran. Kemampuan yang dikembangkan:
mendengarkan/menirukan bunyi, mendengarkan nyanyian/syair, mengikuti perintah
lisan sederhana, mendengarkan cerita, mengungkapkan kembali certia sederhana,
menebak lagu/apresiasi musik, mengikuti ritmik dengan bertepuk, mengetahui asal
suara dan mengetahui nama benda yang dibunyikan.
Pengembangan Visual
(PV)
Pengembangan ini
berkaitan dengan pengelihatan, pengamatan, perhatian, tanggapan dan persepsi anak
terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan yang dikembangkan: mengenali
benda-benda, membandingkan benda-benda dari yang sederhana menuju ke yang lebih
kompleks, mengetahui benda dari ukuran, bentuk, atau warna, mengetahui adanya
benda yang hilang jika ditunjukkan sebuah gambar yang belum sempurna atau
janggal, menjawab pertanyaan tentang sebuah gambar seri , menyusun potongan
teka-teki, mengenali nama sendiri jika ditulis, dan mengenal huruf dan angka.
Pengembangan
Kinestetik (PK)
Kemampuan ini
berhubungan dengan kelancaran gerak tangan/keterampilan tangan atau motorik
halus yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Kemampuan yang dikembangkan:
finger painting dengan tepung kanji, menjiplak hurug-huruf, melukis dengan cat
air, mewarnai gambar sederhana, merobek kertas koran, menciptakan bentuk-bentuk
dengan balok, menjahit, membuat gambar dengan berbagai media, menjiplak bentuk
bujur sangkar, lingkaran, segi empat, memegang dan menguasai pensil, menyusun puzzle,
menggunting, dan menulis.
Pengembangan
Aritmatika(PAr)
Kemampuan aritmatika
berhubungan dengan kemampuan berhitung atau konsep berhitung permulaan. Kemampuan
yang dikembangkan: mengenali atau membilang angka, menyebut urutan bilangan,
menghitung benda, mengenali himpunan dengan nilai bilangan yang berbeda,
memberi nilai bilangan pada suatu himpunan benda, mengerjakan atau
menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan
menggunakan konsep dari konkret ke abstrak, mengmenghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan, dan menciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep
bilangan. Dalam praktiknya dapat diterapkan dengan: menggunakan konsep waktu,
misalnya hari ini; menyatakan waktu dengan jam; mengurutkan lima sampai sepuluh
benda berdasarkan urutan tinggi besar; dan mengenal penambahan dan pengurangan.
Pengembangan Taktil
(PT)
Pengembangan ini
berhubungan dengan pengembangan tekstur (indera peraba). Kemampuan yang
dikembangkan: mengembangkan kesadaran akan indera sentuhan, mengembangkan
kesadaran akan berbagai tekstur, mengembangkan kosa kata untuk menggambarkan
berbagai tekstur seperti tebal-tipis, halus-kasar, panas diangin, dan tekstur
kontras lainnya, bermain di bak pasir, bermain air, bermain plastisin, menebak
dengan meraba tubuh teman, meraba dengan kertas amplas, meremas kertas koran,
dan meraup biji-bijian.
Pengembangan
Geometri (PG)
Pengembangan
geometri berhubungan dengan pengembangan konsep bentuk dan ukuran, kemampuan
yang dikembangkan adalah: memilih benda menurut warna, bentuk dan ukuran; mencocokkan
benda menurut warna, bentuk, dan ukuran; membandingkan benda menurut ukuran;
mengukur benda secara sederhana; mengamati ukuran dengan bahasa ukuran,
menciptakan bentuk dari keping geometri, menyebutkan benda-benda berdasarkan
bentuk, mencotoh bentuk geometri, menyebut, menunjukkan, mengelompokkan
berdasarkan bentuk, menyusun menara dari kubus, mengenal ukuran panjang, berat,
isi; dan meniru pola dengan empat kubus.
Pengembangan Sains
Permulaan (SP)
Kemampuan sains
permulaan berhubungan dengan berbagai percobaan atau demonstrasi sebagai suatu
pendekatan secara saintifik atau logis tetapi tetap dengan mempertimbangkan
tahapan berpikir anak. Kemampuan yang dikembangkan: mengeksplorasi berbagai
benda yang ada di sekitar; mengadakan berbagai percobaan sederhana; dan mengkomunikasikan
apa yang telah diamati dan diteliti.
Sumber Bacaan:
- Ahmad Susanto. 2012.
Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
- Carol Seefeldt &
Barbara A. Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan Anak Usia Tiga,
Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks.
- Wowo Sunaryo
Kuswana. 2011. Taksonomi Berpikir. Jakarta: Rosda Karya.
Tulisan dapat didownload dalam format pdf
di sini