Kamis, 27 November 2014

Hakikat, Ciri, dan Komponen Pembelajaran


HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR
1. Inti proses pembelajaran: kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan
    pembelajaran.
2. Belajar hakikatnya perubahan yang terjadi di dalam diri siswa setelah melakukan   
    aktivitas belajar.
3. Belajar tidak selamanya memerlukan kehadiran seorang guru, sedangkan mengajar  
    bagi seorang guru mutlak memerlukan keterlibatan siswa.
4. Mengajar hakikatnya suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di
    sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan
    proses belajar.
5. Hakikat belajar: perubahan.
6. Hakikat belajar mengajar: prosespengaturan” yang dilakukan oleh guru.

CIRI-CIRI BELAJAR MENGAJAR
1. Memiliki tujuan, yaitu membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Ada prosedur yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.
4. itandai dengan aktivitas siswa.
5. uru berperan sebagai pembimbing.
6. Membutuhkan kedisiplinan.
7. Ada batas waktu yang diperlukan.
8. Evaluasi.
 
Selengkapnya dapat didownload di sini (ppt) atau (pdf)
 


Minggu, 23 November 2014

MODEL PEMBELAJARAN


Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning). 
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi  
    pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.
2. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang dapat 
    mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 
    dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
3. Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta didik 
    melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba/mengumpulkan 
    informasi (experimenting/ collecting information), mengasosiasi/menalar (assosiating), dan 
    mengomunikasikan (communicating).

Selengkapnya dapat didownload di sini 

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD


Bruner (dalam Orton, 1992) menyatakan bahwa siswa dalam belajar konsep matematika melalui 3 tahap yaitu tahap enactive, ekonic dan simbolik. Sesuai dengan pendapat tersebut, Pieget mengemukakan bahwa taraf berpikir anak seusia SD adalah masih kongkret perasional. Dengan demikian, dalam belajar matematika pengalaman belajar siswa sangatlah penting.

Selengkapnya dapat didownload di sini